Sabtu, 15 September 2012

Kumpulan Sholawat- Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan Ahbabul Musthofa

Kumpulan sholawat dari Habib Syech dan Ahbabul Musthofa akan kami terus tambahkan sebanyak mungkin hingga 99 buah. Dalam kumpulan sholawat ini diambil secara live maupun dari sumber lain. Berikut daftar sholawat beserta linknya:

1. Ahbabul Musthofa- Robbi Kholaq Thoha: http://www.4shared.com/mp3/RRLHim_L/AM_Robbi_Kholaq_Thoha.html
2. Habib Syech- Ya Laqalbi
http://www.4shared.com/mp3/nLWDNqUT/020-HABIB_SYECH_-_YAA_LA_QALBI.html
3. Habib Syech- Assalamu'alaik
http://www.4shared.com/mp3/hYZjtuPO/Assalamualaik.html
4. Habib Syech- Ya Hanana
http://www.4shared.com/mp3/eMXG_iVZ/yaa_hanana.html
5. Habib Syech Ya Habib
http://www.4shared.com/mp3/3HzUSGYU/HABIB_SYECH_03_Yaa_Habib.html
6. Habib Syech- Busra Lanaa
http://www.4shared.com/mp3/26NfUsyp/HABIB_SYECH_-_BUSRA_LANAA.html

Teori Terjadinya Alam Semesta

Sekitar 5 milyar tahun silam, materi yang kini berwujud matahari dan planet-planet masih merupakan bagian dari awan, gas dan debu raksasa yang disebut nebula sola Awan raksasa ini terutama terdiri atas hidrogen dan helium ditambah sejumlah kecl unsur-unsur lain. Nebula solar terus berpusar dan menarik materi di sekitarnya ke arah pusatawan. Lama kelamaan, nebula solar berubah menjadi bola gas yang dikelilingi oleh cakram gas dan debu. Bola yang terletak di tengah berubah menjadi matahari dan materi cakram berubah wujud menjadi planet atau benda angkasa lain. Sejumlah besar materin yang tidak terpakai terbuang ke antariksa. Itulah awal dari alam semesta. Ada 2 teori terbentuknya alam semesta, teorinya yaitu:
  1. Teori Kabut: Immanuel Kant (1749-1827), seorang filsafat Jerman membuat suatu hipotesis tentang terjadinya alam semesta. Ia mengatakan, bahwa di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu, lama kelamaan berubah menjadi matahari, sedangkan bagian kabut disekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya. Pada waktu hampir yang bersamaan, seorang ahli fisika Prancis Pierre Simon de Laplace, mengemukakan teori yang hampir sama. Ia mengatakan bahwa alam semesta berasal dari gumpalan kabut panas yang berpilin. Gumpalan kabut ini berbentuk seperti bola. Makin mengecil bola itu, makin cepat pilinannya. Akibatnya, bentuk bola itu menyempit pada kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya, bahkan sebagian massa gas di ekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya membentuk gelang-gelang. Lama-kelamaan gelang-gelang itu berubah menjadi gumpalan padat. itulah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Adapun bagian inti kabut itu tetap terbentuk gas pijar yang disebut sebagai matahari, Teori kabut lebih populer disebut Teori Kant dan Laplace.
  2. Teori Awan Debu: Tahun 1940 ahli astronomi Jerman, Carl von Weizsaeker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan nama Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory). Weizsaeker mengatakan bahwa alam semesta itu bentuk dari gumpalan gas dan debu. Salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut, partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel dibagian tengah cakram, kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi berpijar. Bagian inilah yang kemudian disebut matahari. Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini berpilin pula. Bagian inilah yang kemudian membeku menjadi planet-planet dan satelit-satelitnya.